Peluhkupun mengering menanti jawabmu..
Takkan pernah usai cintaku padamu
Hanya kata yang lugas yang kini tercipta..
Ku ingin rasakan cinta
23 Mar 2011
20 Mar 2011
Menapak Puncak Lawu 3265 mdpl (jika kelak ada kesempatan, mari kita lakukan lagi)
Mulai dari salah bawa tiket KA, bertemu orang-orang sakti di KA, mobil carry L300 dg 20 penumpang + sopir n kernet,berjalan kaki dari Jatim ke Jateng, BAB di puncak gunung Lawu, ngesot ke Prambanan hingga akhirnya kembali lagi ke Jakarta... Sungguh petualangan yang sangat menakjubkan.... Jika kelak diberikan lagi kesempatan, mari kita lakukan lagi...
Jakarta - Madiun - Magetan - Gunung Lawu - Puncak Lawu - Karanganyer - Solo - Yogyakarta - Prambanan - Jakarta...
Persiapan
Liburan telah tiba, asyik.. asyik..asyik... Hoosshh, tapi ga tau mau ngapain sewaktu liburan... liburan kerap kali hanya dihabiskan dengan bengong jorok di rumah tanpa melakukan kegiatan apapun. Jadi sampah dan bangkai di kontrakan/kost-kostan adalah hal rutin yang terjadi saat liburan.. Dan akhirnya keadaaan tersebut memaksa kami mencari alternatif liburan lain yang murah, menarik, dan penuh cerita. Dan mendaki puncak Lawu lah yang jadi pilihan kami...
Setelah ngajak temen sana sini akhirnya kami pun sepakat buat mendaki Lawu bersama-sama. Kami sendiri terdiri dari 8 orang yaitu: Kak Nasrul Saputra(kak poe), Kak Fathi, Mbak Nadliroh, Alfian May(ale), Irfan Azam(ipank), Mega, Rahmat, dan saya sendiri Sabit Huraira... Dengan modal tanya-tanya ke teman yang udah pernah naik ke Lawu dan modal googling, akhirnya kami matangkan rencana kami dan mari berangkat...
Kejutan di KA
Kami berangkat dari stasiun Jatinegara 7 orang(Mega nunggu di Madiun). Setelah kereta datang, kami langsung masuk dan mencari tempat duduk yang sudah tertera di karcis kereta kami. Setelah menemukan tempat duduknya, kami langsung membereskan tas gunung kami yang berukuran sebesar anak orang umur 5 tahun tersebut di kolong-kolong kursi kami. Kami pun mulai bersantai di atas KA yang sudah mulai berjalan tersebut. Lagi asyik-asyik nya ngobrol, si Irfan pun iseng melihat-lihat tiket kami dan tiba-tiba "Loh kok di karcisnya tanggal 14 Maret 2011 nih?" yang lain langsung pucet pasih, soalnya kami berangkat tanggal 15 Maret 2011. Busyet dah, ternyata pegawai stasiun salah ngasih tiket ke kami. Daripada ntar jadi msalah, kami pun langsung ngelaporin hal ini ke masinis kereta. Setelah dijelaskan dengan santainya masinis kereta bilang "Oh, yaudah gapapa. Tapi ga dapet tempat duduk" Whawhawhaaaaatttt.... Aseem, mau nangis rasanya. Akibat lalainya petugas karcis, 7 orang harus jadi korbannya dengan menahan mengerikannya KA ini kurang lebih 10 jam.. Yaudahla, nikmati saja...
Ini pertama kalinya saya naik KA ekonomi di Jawa. Tapi udah dikasih sambutan kayak gini. Kami semua awalnya berdiri di lorong-lorong, berharap ada yang mengasihani kami dan mau pepet-pepetan berbagi tempat duduk. Tapi kehidupan di kereta emang keras bung, "pikirkan lah dirimu sendiri sebelum kau memikirkan orang lain", begitulah moto di KA ekonomi ini. Karena kecil kemungkinan bakalan dapet tempat duduk, akhirnya kami semua duduk lesehan ala warung makan sunda di perbatasan gerbong tepatnya di depan WC(kelas ekonomi --). Sumpah, biarpun di depan WC, tapi ini adalah tempat paling nyaman buat duduk lesehan di kereta. Kenapa? karena anda ga akan dilangkahin oleh pedagang.
Bertemu orang-orang sakti di KA
Kereta Api Ekonomi...
Saya sendiri lebih seneng menjuluki ni barang sebagai "Pasar Berjalan", "Pusat hiburan berjalan", atau "tempat berkumpulnya orang-orang sakti di Indonesia". Kenapa? mari kita bahas...
- Anda akan menemukan banyak jenis barang dagangan, mulai dari bermacam makanan dan minuman, bermacam pakaian dan aksesoris, mainan anak-anak, alat elektronik, kerajinan tangan, dll.. Kalo aja tu lorong-lorong KA bisa lewat kerbau, mungkin bisa jadi bakalan ada yang jualan kerbau..
- Anda bisa menemukan banyak hiburan seperti pengamen yang bermacam jenis..
- Pelayanan di KA 24 jam non stop..
Cerita cinta di KA ga sampe situ aja, saya sendiri bertemu dengan beberapa orang sakti di KA ini, berikut orang-orang sakti tersebut:
- Waria yang mengamen dimana hampir semua lirik lagunya hanya berisi kata-kata "Crot", "Tekewer-kewer", "Geledek", dan "Kletok". Yang lebih parah ni waria suka menggoda penumpang laki-laki nya dengan memanggilnya "Gonzales" atau "Aryo", hah... untung ga nyolek. Bila tipe pengamen seperti ini datang, saya akan cepat-cepat memberikan uang kecil saya. Tidak lain dan tidak bukan biar tuh waria cepet kabur :serem...
- Ada tukang pijit yang ber "pantun ria" guna meyakinkan orang yang mau dipijit. Orang ini mengatakan "Sini aku pijit, ga pake duit". Wah, pijit gratis yak? Ambigu kan? yaiyalah, yang namanya mijit ntu ya pake tangan pak bukan duit...
- Pedagang Sinonim, orang ini dagangnya minuman. Tapi uniknya cara dia menjajakan barangnya kayak bukan orang jualan, melainkan mirip guru bahasa Indonesia yang lagi ngajarin persamaan kata. Berikut kata-kata yang selalu dia ucapkan saat menjajakkan barangnya "Mas... ini air... air itu banyu mas... banyu nya yang besar.... besar itu gede mas...." ?????? lah terus sampean jualan apa pak?
- Pedagang Super Alim. Berikut yel-yel nya saat jualan "Mas, ini senter mas... Mas.... Mas.... Mas... Masya Allah..." Gubrak!!!
Yah begitulah uniknya Indonesia ini, kadang saya ngerasa pemerintah emang sengaja mau membunuh kita pelan-pelan di kereta ekonomi seperti ini. Tapi di tempat seperti ini juga kita pasti lebih banyak belajar untuk bersyukur, menghargai, saling menolong, dan melihat kondisi banyak orang yang lebih menyedihkan dari kita. Saya sendiri merasa super duper kesel dilangkah-langkahin ratusan pedagang saat duduk lesehan di kereta, rasanya mau saya tabokin tuh pedagang satu persatu, tapi ketika membayangkan betapa kerasnya usaha mereka berjuang menghidupi keluarga mereka dan diri mereka sendiri.. saya nggak bisa berkata apa-apa lagi... mau nangis rasanya kalo ngebayangin apa yang mereka rasakan... inilah cara mereka bertahan hidup... Jelas mereka sendiri nggak mau dagang capek-capek kayak gitu di kereta yang penuh sesak... Tapi keadaan memaksa mereka... Jika kelak Tuhan memberikan saya rezeki berlebih, semoga Tuhan terus mengingatkan saya akan orang-orang yang ada di bawah saya... Amin...
Bermalam di Rumah Mega
Sekitar pukul 01.00 dini hari, kami pun tiba di Stasiun Madiun. Narsis dulu ah.....
Turun dari kereta, kami langsung ngacir ke Mushola buat shalat Magrib+Isya. Kami sendiri direncanakan akan dijemput oleh ortu Mega di stasiun tersebut. Keluar dari stasiun pun ada seorang bapak bertubuh besar dan tegap langsung tersenyum dan menyambut kami. Yak, itu adalah ayahnya Mega. Karena udah malem banget, kirain kami mau langsung berangkat capcus ke rumah Mega buat tidur. Eh.. ternyata ayahnya Mega nyuruh kami duduk di sebuah warung lesehan buat menikmati makanan khas Madiun, "Pecel Madiun". Mendengar tawaran tsb, kami langsung lirik-lirikan dengan senyuman ala setan karena seneng nih perut yang lapar bakalan diisi dengan makanan... Dengan senyum sok-sok ga keenakan, kami pun mengatakan "Waduh pak, jadi ngerepotin pak,... kami jadi ga enak.... huehuehue... (Dasar mahasiswa kere!!!)
Habis makan dan kenyang langsung ngacir ke rumah Mega di Magetan, sampe dsana ada Mega(yaiyalah) dan kami langsung bersiap untuk tidur. Karena ada TV, jadi sambil nonton bola MU vs Marseille walaupun akhirnya semuanya ketiduran akibat kelelahan berjuang di KA. Pagi-pagi bangun dan keluar menghirup udara segar Magetan yang masih amat sangat asri...
Kami sendiri rencana mau berangkat ke kaki gunung pukul 09.00 pagi, jelas biar dapet sunset dan sunrise di puncak gunung nanti. Tapi rencana tinggallah rencana, jam 08.00 baru pada pergi mandi, jam 09.00 baru sarapan. Jam 10.00 baru mau cari mobil sarteran buat ke kaki gunung. Dan akhirnya kami semua berangkat pada pukul 11.00, preeeet dah... kebiasaan mahasiswa lagi-lagi dibawa-bawa... Sangat perlu dikasih mata kuliah "Manajemen Waktu" bener-bener meleset jauh dari rencana....
Akhirnya mobil pun datang, lalu kami langsung berangkat... Berikut foto kami bersama ortu Mega dan sang sopir mobil sarteran yang "malu-malu"(buang muka)) saat difoto..(Mega yang foto, jadi doi ga ada dsana). Mobil tersebut lah yang bakalan mendatangkan cerita geblek saat perjalanan kami ke kaki gunung Lawu...
Mobil L300 dengan 22 orang di dalamnya
Mobil yang kami sarter tadi ternyata udah ga kuat buat nanjak ke atas kaki gunung, dengan santainya tuh sopir memindahkan kami ke mobil lain yang lebih layak kondisinya. Masalahnya di dalam mobil yang akan kami pindahi tadi uda ada penumpang anak SMP yang berjumlah 12 orang. Si sopir pun ngusirin tuh bocah-bocah SMP, tapi bocah SMP nya pada ga mau dan bersedia empot-empotan di mobil bersama kami. Yo wes lah, kami jadinya empot-empotan di dalam mobil. Bayangin cuy, tuh mobil ada 20 orang penumpang+sopir dan kernet. Ditambah lagi tas gunung kami yang seukuran dengan anak kecil umur 5 tahun? What the ****!! Sepanjang jalan cuma mau ketawa aja dengan kondisi ini, Kak Putra pun mengabadikan momen ini dengan merekam menggunakan HP nya.
Eh, tiba-tiba saat mobil kami melintasi sebuah halte dimana disana ada 2 cewek ABG lagi nungguin angkot. Tiba-tiba mobil kami berhenti, trus sang sopir teriak "ayo dek, naik yuk". GILA BENER NIH SOPIR, langsung deh semua anak SMP teriak "Udah penuh tauk bang, gila aja kalo mau dtambah lagi". Bang sopir cuma nyengir kuda, kikikikiki... Tapi sumpah, ga ada perasaan kesel sama keadaan ini. Kami semua ketawa sepanjang jalan, tambah lagi tampang sopir dan kernetnya yang kocak abis(keliatan banget orangnya suka ngelawak). Mana tuh sopir ngajakin saya ngobrol dengan bahasa Jawa lagi, saya cuma cengar-cengir aja dan bilang "Saya nggak ngerti bahasa Jawa bang.. hehe..."
Pendakian Dimulai
Akhirnya kami pun sampai di kaki gunung, sebelum naik kami shalat terlebih dahulu. Yang mau BAB atau BAK langsung ngeluarin sebanyak-banyaknya. Jangan sampe saat di atas gunung nanti baru nagih jatah tuh perut sama katung kemih. Setelah itu kami pun mulai naik...
Kami sendiri naik sekitar pukul 13.30. Tapi setelah beberapa jam berjalan ga tau kenapa kaki saya keram, kalo aja sendirian pasti saya udah berbalik badan dan turun ke bawah lagi menyerah karena udah keram ni kaki.. Yah, ngelihat mukanya temen-temen yang udah mupeng ama puncak,,, Tidak akan kuat rasanya kalo harus jadi penyebab gagalnya mereka sampai ke puncak.. Jadi saya tahan dan terus berjalan... Tau ga apa yang jadi bahan pembicaraan saat perjalanan? Tokai/kotoran manusia... sangat efektif biar ga kelaperan di gunung.. Kami membahas hal tersebut karena menurut kami "jika anda ga buang benda tsb di bawah tadi, maka benda itu akan menambah berat bawaan anda saat naik gunung. Dan anda akan amat sangat kesulitan manakala anda ingin membuang benda tersebut saat di atas gunung..." Pembicaraan yang amat sangat tidak berbobot...
Bunga dan Cemara dimana-mana |
Haripun mulai gelap. Mataharipun perlahan-lahan mulai tenggelam. Hah, bener-bener indah di atas sini, dimana kita bisa melihat awan berada di bawah kita... jadi inget lagunya Ngariel Peter Pan "tempatku melihat, dibalik awan..."
Awan yang menyelimuti bukit dan gunung.. |
Dua wonder woman lagi mupeng pingin terbang.. |
Saat malam kami kedinginan, ga akan mempan menghalau dinginnya dengan hanya satu jaket. Ditengah jalan kami makan, makannya di pinggir jurang dan dipenuhi dengan pepohonan tinggi. Busyet dah, gimana kalo tiba-tiba ada setan ngedatengin kami buat mintak makan?? Setelah makan, kami lanjut jalan, lalu sampai di suatu rumah di puncak. Bener-bener salut deh ada satu keluarga yang tinggal di puncak kayak gini, sendirian lagi. Ngangkat beras, air, perabotan, dll... Gila bener.... Disana juga ada jualan makanan, dan kita bisa tidur disana.
Sunset dan Sunrise yang gagal
Sunset gagal gara-gara kami tiba di deket puncak kemaleman, jadi kami berencana buat sunrise aja lah di puncak. Tapi yang ada kami semua pada telat bangun, sehingga pada saat bangun ternyata matahari udah terang. Set dah.... kayak kebo semua nih orang tidur(termasuk saya, hehe).. Yaudah deh, mumpung matahari belum tinggi banget(baru 15 menit yg lewat sunrise nya), jadi kami langsung foto-foto aja deh... Setelah foto-foto kami masak dan sarapan. Abis ntu kami jalan ke puncak dengan semangat yang menggebu-gebu.. Makin naik ke atas nih kepala makin pusing aja karena kadar oksigen yang bener-bener makin tipis di atas sana. Tekanan udara yang masuk ke kuping pun bener-bener membuat tidak nyaman.. Setelah sekitar 15 menit mendaki, akhirnya sesuatu yang kami nanti-nantikan pun muncul....
Puncak...
Akhirnya sampe di puncak Gunung Lawu...
Asal anda tahu, saat di puncak 2 orang di antara kami udah kebelet mau BAB. Karena ga mungkin ditahan sampe kaki gunung, yah terpaksa mereka melakukan hal tersebut di dekat puncak gunung(tentu di tempat yang udah disiapkan).
Suara Harimau Atau Babi Hutan?
Setelah puas menikmati puncak, kami mencari sumber air untuk minum. Trus kami makan, shalat zuhur, dan turun gunung. Saat turun bener-bener lancar, malahan kami setengah lari-lari saat turun gunung.. pemandangannya pun bagus bener. Banyak hamparan tanaman edelweis, tapi sayang lagi nggak musim berbunga... Sedang asyik-asyiknya kami jalan buat turun gunung tiiba-tiba gerimis .. Kami masih aja lanjut, soalnya masih tergolong gerimis kecil... Tapi lama kelamaan makin lebat dan kamipun memutuskan buat pake ponco biar ga kebasahan... Ampun deh,,, Gak bisa lari lagi, tanah licin nya minta ampun, dan kalo anda kepeleset, ga menutup kemungkinan anda akan masuk ke jurang... jeng..jeng..jeng... Kaki pun mulai kecut dan sakit kalo nginjek tanah. Mana kabut tebel bener, kayak film-film horor aja suasana ini jadinya....
Waktu menunjukkan pukul 18.30, harusnya setengah jam lagi kami akan sampe di bawah. Saat itu udah gelap, saya dan Rahmat waktu itu jalan di depan, sementara temen-temen yang lain berjarak sekitar 20 meter di belakang saya. Tiba-tiba "AAAARRRRGGGGHHHHH!!!" bunyi raungan binatang buas. Rahmat yang ada di depan saya langsung berhenti dan diam, saya sendiri menanyakan "apa itu mat?"(kali aja Rahmat sempet ngeliat). Sumpah, itu ga mungkin suara anjing hutan. Suara seperti itu cuma bisa dihasilkan oleh binatang seberat minimal 50kg dan pastinya binatang yang agresif. Tu suara mirip banget dengen suara harimau yang pernah saya denger di TV. Sumpah, kalo itu harimau beneran, saya ga akan sanggup lari dengan kondisi kaki yang udah kayak mau patah akibat capek mendaki. Saya berencana akan melawan walau saya yakin pasti mati di maem ntu harimau. Dan kalo itu emang harimau, saya yakin kami semua bakalan koid di maem.. Rahmat dan saya pun uda gemeteran. Dari kami berdua cuma saya yang pegang senter. Mana senternya putih lagi, jadi ga tembus kabut. Saya terus berusaha menyinari arah suara itu, siapa tahu tiba-tiba tuh binatang nyerang, jadi kami bisa cepet-cepet menghindar. Tiba-tiba dari arah suara tersebut terdengar suara binatang lari ke arah menjauhi kami, dan akhirnya hilang. Setelah uda tenang dan memastikan binatang itu kabur, kamipun lanjut turun ke bawah, kami terus turun ke kaki gunung dan akhirnya sampai ke tujuan.... Alhamdulillah...
Berjalan dari Jatim ke Jateng
Hehe, saya nggak bohong kok. Kami bener-bener berjalan kaki dari Jawa Timur ke Jawa Tengah. Jelaslah, Gunung Lawu sendiri terletak di antara dua Provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.. Tepatnya Magetan dan Karanganyar.. Berikut foto tugu perbatasan antara kedua kabupaten tersebut...
Om Didi Kempot, kenapa harus Stasiun Balapan??
Kami menginap sehari di kaki Gunung Lawu, lalu paginya kami shalat, makan, mandi, dll. Ternyata di bawah ketemu keluarga raja Surakarta, doi pun cerita tentang Gunung Lawu. Ternyata tempat-tempat yang kami lewati tadi banyak yang angker. Dan alasan kenapa Gunung Lawu rame saat bulan syuro adalah karena pada bulan itu Raja Surakarta dan istri beserta pengawal-pengawalnya akan naik ke atas gunung.
Setelah bersantai-santai di kaki gunung kami melanjutkan perjalanan kami. Kami ke solo naik mobil sarteran, ternyata tuh sopir adalah mantar TIM SAR di gunung Lawu, jadi dia cerita banyak tentang tragedi-tragedi yang pernah terjadi di Gunung tsb. Mulai dari cerita mitos-mitos, kematian yang pernah terjadi disana, hingga pengalaman pribadinya di gunung tersebut.. Serulah pokoknya ceritanya.. Tak lupa kami menanyakan masalah suara binatang buas sebelumnya, sang bapak pun menjawab kalo tidak tertutup kemungkinan ada harimau disana, tapi harimau itu ga akan nyerang manusia katanya. Dia malah lari kalo liat orang. Tapi kemungkinan besar, itu adalah suara babi hutan...
Akhirnya mobil kami sampai di Solo, tepatnya di sebuah stasiun KA yang terkenal lewat sebuah tembang dari penyanyi Jawa dengan rambut panjang dan keris selalu menempel di pinggangnya. Ni lagu juga sering dinyanyiin Parto di OVJ buat jadi bahan lawakan loh...Yah, apalagi coba kalo bukan "STASIUN BALAPAN..." dari om Didi Kempot...
"Ning stasiun Balapan, Kuta Solo sing dadi kenangan, Kowe karo aku, Naliko ngeter’ke lungamu.
Ning stasiun Balapan, Rasane koyo wong kelangan, Kuwe ninggal aku, Ra kroso nitis eluh ning pipiku.
Daah … dadah sayang …, Daah … selamat jalan …
Janji lungo mung sedelo, Jare sewulan ra ana, Pamitmu naliko semono, Ning stasiun Balapan Solo
Jare lungo mung sedelo, Malah tanpa kirim warto, Lali apa pancen ngelali, Yen eling mbok enggal bali."
Sepanjang stasiun balapan, saya terus nyanyiin lagu ini(padahal cuma tahu 3 kata di awal lagu doang). Tapi yang masih saya penasaran, apa sih istimewanya stasiun ini bagi om Didi Kempot sampe-sampe dibuatin lagu?
Go To Prambanan
Dari Solo kami ke Yogyakarta, kami sampe jam 13.00 di Yogyakarta tepatnya di stasiun Lempuyangan.. Temen-temen semua pada mandi di statsiun ini. Selain karena gratis, toiletnya bener-bener bersih . Toilet kontrakan saya pun kalah bersih sama toilet stasiun ini. Lalu kami shalat. Setelah shalat kami mau beli tiket ke Jakarta, ternyata baru bisa dipesen nanti malem jam 18.30. Yaudah, daripada nunggu disini sambil bengong-bengong, mending kami jalan-jalan aja ke Prambanan... Sekalian keliling Yogyakarta naik buswaynya Yogya,
Biarpun 7 orang, kami bukan SM*SH |
Bye bye Prambanan.... |
Setelah asyik foto-foto di Prambanan, kami kembali ke stasiun jam 18.00. Sampe di stasiun pukul 19.30. Shalat dan akhirnya naik kereta kembali ke Jakarta....
Budget
Berikut rincian biaya perjalanan kami:
Kereta PP : Rp. 75000
Sater mobil Ke Gunung Lawu : Rp. 15.000
Masuk Lawu : Rp. 6.000
Sarter Mobil dari Lawu ke Solo : Rp. 20.000
KA Solo-Yogya : Rp. 9.000
Busway ke Prambanan PP : Rp. 6.000
Masuk Prambanan : Rp. 20.000
Konsumsi+WC : Rp. 49.000
Totalnya Rp. 200.000...
Asumsikan disana beli oleh-oleh/keperluan tak terduga Rp. 50.000 jadi totalnya Rp. 250.000
Akhir Kata
Terima Kasih kepada : Allah swt, Emak(udah ngasih izin), Ayuk Lia Amelia(udah nyokong dana), keluarga, Marlina, Kak Wahyu, Fajar, GPA Cheby STIS, Mega dan keluarga, temen-temen kaskuser http://www.kaskus.us/ atas sharing pengalamannya, beserta semua pihak yang sudah mendukung terjadinya kesempatan ini....
Jadi inget omongan seorang dosen matkul SIM(Sistem Informasi Manajemen) : "Alam adalah suatu sistem paling sempurna yang ada di dunia."
So jangan merusak sistem yak...
15 Mar 2011
Profesi ini bikin mupeng aja...
Ada uang, maka lakukan apa yang kau suka. Tak ada uang, maka sukai apa yang kau lakukan. Tentu tak tertutup peluang tak ada uang dan lakukan yang kau suka, hehe... Sampai saat ini selain menjadi PNS, profesi lain yang terbayang di pikiran saya sendiri ya paling buka usaha atau jadi freelancer. Tapi ada juga beberapa profesi yang bener-bener bikin mupeng..
Pembawa Acara Wisata Kuliner
Lidah dan perut jelas jadi modal utama. Kemampuan menganalisis racikan suatu masakan sangat diperlukan, enak? asin? manis? gurih? cukup gak kecapnya? nyam... nyam... nyam... Dasar acara racun, tiap nonton pasti langsung berhalusinasi. Apalagi ketika pembawa acaranya bilang "MAKNYUUUS". Acara-acara seperti ini sendiri udah saya kategorikan ke dalam acara-acara yang menyiksa tubuh setelah OVJ. Alasannya karena dia juga menyiksa perut, perasaan, dan dapat mengobrak-abrik emosi.. Tapi profesi ini benar-benar bisa membuat saya khilaf dan pengen berat. Memiliki profesi ini, selain baik untuk kesehatan karena bisa memenuhi asupan gizi, sering jalan-jalan, dan yang pasti "Gratis"..
Pembawa Acara Backpacker
Selalu mupeng tiap nonton backpacker di salah satu stasiun TV. Menjelajah Thailand, Kamboja, merasakan mencekamnya Lebanon, dll... Yang jelas harus siap fisik dan mental, kerjanya jelas capek. Karena emang bener-bener menerapkan prinsip "HEMAT" , jadi ga bisa menikmati fasilitas-fasilitas mewah. Tapi yang bikin mupeng adalah keliling dunianya. Kapan lagi coba bisa muter-muter planet bumi, gratis dan digaji, hehehe... Bahasa Inggris pastinya jadi syarat mutlak, yaiyalah... Kalo gak bisa-bisa bengong jorok doang di negara orang. Bahkan udah beberapa kali baca blognya para backpacker, mereka mengatakan kalo bahasa Inggris sendiri kadang ga membantu saat kita berada di wilayah Cina/Timur Tengah, lah orang tulisannya aja uda beda gitu, jelas nama jalan, toko, label harga, dll ditulis dalam tulisan versinya mereka.. ya jadi, kalo bisa bahasa lain juga pasti diperlukan.. Sebenarnya ada juga acara bertualang yang lingkupnya Nusantara, tapi cerita petualangan laskar pelangi seri "Edensor" sudah teramat meracuni pikiran saya untuk menjelajah dunia. Ada juga mancing mania yang kelihatannya sangat menyenangkan, tapi keadaan tubuh yang ga bisa berenang mengubur dalam niat saya akan hal ini...
Salah satu hal yang menarik adalah kisahnya "Arai dan Ikal" saat menjelajah Eropa, Afrika, dan Rusia. Lalu beberapa film yang menceritakan beberapa anak muda yang terpaksa menjelajah Eropa dengan biaya minim yaitu "Euro Trip". Ada juga versi nusantara nya yaitu "Punk In Love" yang menjelajah pulau Jawa dengan cara estafet dan budget yang sekarat abis. Yang menyenangkan adalah saat mereka menjelajah ke berbagai negara, bertemu bermacam-macam bangsa, memahami banyak kebudayaan, dan menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan...
Pernah seorang kakek veteran pelaut yang mengaku pernah berlaut keliling dunia mengatakan kepada saya "Jika kelak kau punya rezeki dan kesempatan, cobalah datang ke Swiss saat musim dingin". Dan sampai sekarang pun saya masih penasaran akan cerita sang kakek akan takjubnya dia di tempat itu... Hoossshh...
Pemain Bola
Gak hanya pemain bola sih, tapi semua atlet. Yah yang namanya pemain bola, jelaslah pasti suka main bola. Begitu juga atlet lain...Dan anda semua pasti mengerti lah kenapa profesi ini bikin mupeng.. Lakukan yang anda suka, dan kami akan membayar anda...
===============================================================
Btw, just kidding,,,,
Silahkan buat versi anda sendiri... artis, pengusaha, penyanyi, seniman, presiden? terserah anda... hehe...
Langganan:
Postingan (Atom)