Sebuah pepatah 'Malu bertanya sesat dijalan'.. saya setuju dengan pernyaataan tersebut, tapi kadang dalam banyak kondisi hal tersebut tidak baik diterapkan dalam dunia pendidikan saat menggali ilmu pengetahuan..
Mungkin ketika kuliah atau mempelajari sesuatu, sering kali kita mentoklah, ga tahu sama sekali jawaban atas apa yang kita pelajari. Dan kita berpikir "i can do nothing for this case except ask to the expert". Lalu kita ke kampus dan menemui dosen atau orang yang jago.. lalu bertanya tentang masalah tadi... lalu DONE.. kita langsung dapat pemecahannya dan problem solved. Salah?? tidak.. tapi bagi saya kurang baik dan kurang mendidik.. dengan metode seperti ini hanya akan membuat kita manja dan berharap selalu ada orang lain yang membantu kita memcahkan suatu masalah..
Saat pertama kali masuk kuliah di STIS saya merasa semua teman saya pasti adalah orang-orang pintar di SMA nya dulu.. Tidak berhenti mengangkat tangan saat kuliah, bertanya, menjawab, membawa buku-buku tebal, muka super serius dan melotot terus menerus di kelas.. Yah, itu dulu sempat membuat saya down sekolah disini. Sering kali ada tugas kelompok, saya merasa seperti ikan teri diantara ikan kakap di kelompok saya. Melihat mereka berargumen, whoow.. they are fucking genius.. Minder sangat, bertanya pun saya malu.. malu kalo pertanyaan saya adalah pertanyaan bodoh yang bahkan bisa dijawab anak-anak SD. Itulah kenapa saat belajar saya sering tidak bertanya langsung pada orang lain atau dosen saat kebingungan. Saya akan mati-matian mencari jawabannya di google atau buku dan jika sudah menyerah barulah saya akan bertanya.. Tapi tentu saya tidak menikmati kondisi seperti ini... sebagai laki-laki, naluri untuk tidak diremehkan oleh orang lain selalu ada pastinya. Yang paling menyakitkan adalah ketika ada tugas kelompok dan banyak teman yang tidak mengharapkan kehadiran kita dalam kelompoknya karena kebodohan kita. Saya ga pernah menyalahkan mereka, wajar karena ga adil bagi mereka yang pintar mendapat nilai yang sama dengan yang tidak pintar.. Tapi hal seperti inilah yang selalu memacu ambisi untuk dapat mengalahkan mereka..
Jika dihitung-hitung, saya mengalami masalah A, tanya ke dosen 5 menit selesai.. cari sendiri di google bisa 5jam atau mungkin 5 hari baru ketemu jawabannya. Mending kalo ketemu, sering juga malah ga nemu-nemu jawabannya.. Buang-buang waktu? nggaklah.. dalam proses 5 jam atau 5 hari kita mencari sendiri ada banyak ilmu lain yang saya dapatkan secara tidak langsung.. Selain itu juga ini mendidik mental kita untuk memecahkan masalah sendiri dan mengasah naluri problem solver dalam diri kita.. Dan yang paling sering saya alami adalah ada banyak pengetahuan yang kita dapatkan yang tidak diberikan dalam perkuliahan.. dan itu sangat mengangkat derajat loh ketika dalam 1 kelas hanya kita sendiri yang mengetahui jawaban dari suatu masalah..
Karena itulah, sebelum anda bertanya pastikan anda sudah mencari terlebih dahulu.. dan ingat..
jangan cepat bertanya...
Mungkin ketika kuliah atau mempelajari sesuatu, sering kali kita mentoklah, ga tahu sama sekali jawaban atas apa yang kita pelajari. Dan kita berpikir "i can do nothing for this case except ask to the expert". Lalu kita ke kampus dan menemui dosen atau orang yang jago.. lalu bertanya tentang masalah tadi... lalu DONE.. kita langsung dapat pemecahannya dan problem solved. Salah?? tidak.. tapi bagi saya kurang baik dan kurang mendidik.. dengan metode seperti ini hanya akan membuat kita manja dan berharap selalu ada orang lain yang membantu kita memcahkan suatu masalah..
Saat pertama kali masuk kuliah di STIS saya merasa semua teman saya pasti adalah orang-orang pintar di SMA nya dulu.. Tidak berhenti mengangkat tangan saat kuliah, bertanya, menjawab, membawa buku-buku tebal, muka super serius dan melotot terus menerus di kelas.. Yah, itu dulu sempat membuat saya down sekolah disini. Sering kali ada tugas kelompok, saya merasa seperti ikan teri diantara ikan kakap di kelompok saya. Melihat mereka berargumen, whoow.. they are fucking genius.. Minder sangat, bertanya pun saya malu.. malu kalo pertanyaan saya adalah pertanyaan bodoh yang bahkan bisa dijawab anak-anak SD. Itulah kenapa saat belajar saya sering tidak bertanya langsung pada orang lain atau dosen saat kebingungan. Saya akan mati-matian mencari jawabannya di google atau buku dan jika sudah menyerah barulah saya akan bertanya.. Tapi tentu saya tidak menikmati kondisi seperti ini... sebagai laki-laki, naluri untuk tidak diremehkan oleh orang lain selalu ada pastinya. Yang paling menyakitkan adalah ketika ada tugas kelompok dan banyak teman yang tidak mengharapkan kehadiran kita dalam kelompoknya karena kebodohan kita. Saya ga pernah menyalahkan mereka, wajar karena ga adil bagi mereka yang pintar mendapat nilai yang sama dengan yang tidak pintar.. Tapi hal seperti inilah yang selalu memacu ambisi untuk dapat mengalahkan mereka..
Jika dihitung-hitung, saya mengalami masalah A, tanya ke dosen 5 menit selesai.. cari sendiri di google bisa 5jam atau mungkin 5 hari baru ketemu jawabannya. Mending kalo ketemu, sering juga malah ga nemu-nemu jawabannya.. Buang-buang waktu? nggaklah.. dalam proses 5 jam atau 5 hari kita mencari sendiri ada banyak ilmu lain yang saya dapatkan secara tidak langsung.. Selain itu juga ini mendidik mental kita untuk memecahkan masalah sendiri dan mengasah naluri problem solver dalam diri kita.. Dan yang paling sering saya alami adalah ada banyak pengetahuan yang kita dapatkan yang tidak diberikan dalam perkuliahan.. dan itu sangat mengangkat derajat loh ketika dalam 1 kelas hanya kita sendiri yang mengetahui jawaban dari suatu masalah..
Karena itulah, sebelum anda bertanya pastikan anda sudah mencari terlebih dahulu.. dan ingat..
jangan cepat bertanya...
hmmm, setelah membacanya saya merasa menjadi bagian yg anda tuliskan diatas, jd malu ahahaha...
BalasHapustulisan yg bgus gan