Laman

27 Okt 2012

Menapak Puncak Cikuray 2818 mdpl

Udah lama banget ga nulis di blog ini.. Kesibukan sehari-hari di kantor membuat saya lupa kalo blog ini ada :-) .. Dan disela-sela kesibukan pada weekend ini, ga tahu kenapa terpikir untuk menyambung jalan cerita di blog ini..

Beberapa saat lalu tiba-tiba teman-teman kantor saya mengajak saya untuk mendaki gunung. Sebenernya mikir-mikir juga mau ikut, karena kerjaan sekarang lagi lumayan banyak dan takut juga kalo nantinya malah ga kelar tepat waktu. Tapi sembari memikirkan kerjaan, terlintas juga di pikiran saya "emang kerjaan kapan habis nya?". Wah, bener juga.. sekali-kali gapapalah ninggalin kerjaan bentar sekalian refreshing dengan kepenatan jakarta.. Dan setelah menimbang dan seterusnya, memutuskan dan seterusnya, menelaah dan seterusnya, mengkaji dan seterusnya.. akhirnya saya putuskan untuk ikut teman-teman saya mendaki gunung Cikuray..

Setelah approve untuk ikut, langsung cari pinjeman alat-alat untuk pendakian. Balik kerja dari kantor pada hari jumat, saya langsung bergegas pulang ke rumah. Langsung bersiap mengemas barang-barang bersama teman-teman mulai dari tenda, carier, baju, bekal, dan lain-lain. Dan sekitar pukul 21.30  kami pun sudah kumpul di kontrakan saya dan siap untuk berangkat. Sebelum berangkat, ga ada salahnya narsis dulu..

Sebelum Berangkat

Ga tahu kenapa belum berangkat aja udah keliatan dekilnya kami semua.. hahaha. Yak, setelah itu kami langsung berjalan menuju halte busway bidara cina. Saat di busway para penumpang dan petugas busway pun pada ngeliatin sembilan anak muda dekil yang menuh-menuhin busway dengan tas gunung nya :-) . Ah, masa bodo lah.. kan saya bayar juga.. Naik busway sampe ke teminal kampung rambutan dan lanjut naik bis ke arah garut. Setelah masuk bis ngapain? foto-foto lagi lah :

Di dalam bis
Bisa di lihat bis nya masih kosong gitu. Gimana ga kosong kalo berangkat nya jam 11 malem.. Selama perjalanan di bis ga kepikiran sama sekali buat nikmatin pemandangan di jalan karena emang udah malem dan ga ada yang bisa dilihat gelap-gelapan gitu. Beberapa teman yang kelaperan ada yang sambil makan di dalam bis.. Ada juga pedagang yang masuk ke dalam bis kalo bis lagi berhenti sambil menjajakan dirinya, eh barang dagangannya.. 

"pop mie 6000 ribu empat rasa, pop mie 6000 empat rasa" => tipe pedagang yang promosi dengan kalimat ambigu.
"mp3 40 ribu, mp 40 ribu" => glodok udah melebarkan sayap usahanya
"mijon, mijon" => ini dimana-mana pasti ada

Akhirnya tidur nyenyak di bis dan sekitar pukul 3.30 subuh kami pun sampai di terminal garut. Sampai di garut langsung cari mobil yang mau di sarter ke kaki gunung cikuray. Tiba-tiba datang sebuah angkot yang mau di sarter ke kaki gunung cikuray dan setelah deal harga kami pun lanjut jalan. Dan nama nya orang cari rezeki ternyata ni angkot ga sanggup ngelewatin medan yang mengarah ke kaki gunung cikuray tapi dia nyanggup-nyanggupin aja tadi nya. Akhir nya kami di turunin di tempat yang masih cukup jauh dari kaki gunung cikuray (2 jam jalan kaki ke kaki gunungnya) dan jelas tuh angkot mau nggak mau cuma dapet duit sekian persen dari perjanjian.

Dari tempat pemberhentian kami pun berjalan melintasi indahnya perkebunan teh.. Yah, medan nya sebenernya ga berat, malah enak jalannya karena indahnya pemandangan. Disini juga kelihatan banyak petani teh yang lagi asyik metik daun teh. Dan saran saya pribadi, disini enak banget  kalo anda-anda jalan disana sama pacar atau istri biar lebih romantis dan berasa lagi syuting film-film indo*iar gitu yang ada naga-naga nya.. Kalo perlu ajak teman anda terus suruh teman anda pura-pura jadi perampok yang mau ngerampok cewek / istri anda kemudian ntar anda selamatin deh tuh cewek / istri anda dengan nempelengin satu-satu perampok gadungan tadi... kereeeenn kaaan...

Malah ngelantur.. kembali ke cerita.. berikut foto-foto saat mulai pendakian menuju cikuray..

Saat masih baru mulai jalan

Satu jam kemudian, makin keliatan lusuh
Melihat waktu hampir pagi, kami pun memutuskan untuk shalat subuh terlebih dahulu, kebetulan masih ketemu masjid saat masih di bawah. Setelah shalat kami pun lanjut perjalanan menyusuri kebun teh... Satu jam berlalu dan mulai terasa capek juga jalan mendaki dengan membawa tas seukuran badan anak umur enam tahun ini. Di tambah lagi melihat jalur nya yang berputar-putar dimana baru dilihat aja udah ngos-ngosan rasanya. Karena nggak ikhas harus ngelewatin jalur yang berputar cukup jauh, kami pun akhirnya memilih jalur pintas yaitu lewat jalan pintas di sela-sela kebun teh. Kemudian 1 jam... perjalanan masih nyanyi-nyanyi.. 2 jam perjalanan semuanya berhenti tertawa karena jalur yang kami lewati adalah jalan buntu yang hanya ada lembah dan bukit di depannya. Yak, kami pun hanya bisa bengong dengan mulut menganga melihat kenyatan ini. Kami punya 2 pilihan :
  • Balik ke jalur awal yang sudah di tempuh 2 jam tadi atau
  • Nekat blusukan ke lembah yang ada di depan dengan resiko yang lebih besar
Nyasar di jalan

Pada foto di atas bisa anda lihat di depan kami cuma ada lembah, dan di depannya lagi ada bukit terjal. Dari kejauhan bukit seberang sana pun ada rombongan pendaki yang ngelihatin kami dan ngasih petunjuk ke kami untuk balik aja ke tempat asal.. Yah.. ga tahu deh mereka sebenernya kasihan lihat kami atau mungkin mereka disana asik tertawa melihat segerombolan pendaki yang nyasar ini.. 

Karena udah ga kuat ngebayangin 2 jam perjalanan, kami pun sepakat untuk mengambil jalan cepat yang lebih beresiko. Tentunya harus ekstra hati-hati karena kalo nggak bisa-bisa jatuh ke bawah dan di tungguin oleh bebatuan besar. Hap.. hap.. bletak.. duk.. door.. duarr.. kami pun berhasil melewati semua rintangan ini dan betapa senangnya bisa melihat aspal kembali..

Teler

Sampe disana pun bener-bener seneng rasanya.. padahal ini cuma di kaki nya doang loh.. Waktu pun menunjukkan sekitar pukul 10. Ga ada hal lain yang diinginkan selain makan.. Perlu anda ketahui, ketika mendaki gunung, usahakan untuk :
  • Mengajak cewek yang pinter masak, ini penting untuk melancarkan kesuksesan pendakian selama perjalanan.
  • Mengajak temen fotografer atau paling nggak seneng moto lah, ini penting untuk facebook anda. Pastinya anda mau kan foto pendakian kita banyak dan ketika cewek2 ngelihat foto2 pendakian kita bagus, mereka komentar "ih... kereeen banget kamu... laki bangeeeeet..". Tapi kalo foto-foto kita ga bagus, mereka bakal komentar "set dah ni cowok, hobi banget dekil-dekilan gitu.. dasar cowok labil". Selain itu foto-foto ini penting kalo anda mau pamer sama anak cucu kelak. Paling nggak anak kita membayangkan masa muda bapak nya yang penuh dengan tantangan kayak di film "mist*ri g*nung ber*pi" gitu.
Karena sudah ada cewek pada rombongan pendakian kami, maka kami pun bersantai menunggu mereka masak. Tapi jangan dikira kami cowok yang ga ada guna nya ya, sebagai balasannya yang cowok-cowok kerjaannya adalah bawain barang-barang yang berat kayak tenda dan ngambilin air yang lumayan jauh sumber nya. 

Makan dulu
Setelah makan kami istirahat sebentar.. yang mau BAB di persilahkan mumpung belum tinggi-tinggi amat.. Karena semakin tinggi semakin susah cari spot-spot bagus dan yahud buat BAB. Setelah puas istirahat dan BAB, kami lanjut mendaki gunung Cikuray. Sebelum jalan, sangat disarankan untuk foto-foto dahulu agar lebih khusuk pendakiannya :

Narsis sebelum mendaki 1
Narsis sebelum mendaki 2
Setelah puas foto-foto, lanjut perjalanan. Perlu anda ketahui, di Gunung cikuray yang paling sulit di temukan adalah air. Sumber air terakhir yang ada di gunung ini adalah di kaki gunung tadi, setelah di atas nggak ada lagi sumber air. Hal ini tentu menjadi kendala tersendiri bagi banyak pendaki karena mau nggak mau pendaki harus membawa beban air minum yang banyak dari bawah saat mendaki agar tidak kehabisan air saat di atas. Dan jika biasanya air di pegunungan itu sangat-sangat segar dan nikmat, ga tahu kenapa air dari gunung cikuray adalah kebalikannya. Air dari gunung cikuray ada campuran rasa pete nya yang membuat beberapa teman harus sambil nutup hidung saat meminumnya. Malahan beberapa teman-teman saya ada yang ga mau minum nya dan selalu milih air yang bukan dari gunung cikuray. Karena itu lah kami siasati hal ini, air dari gunung cikuray kami pake untuk masak entar itu mie, kopi, dll karena kalo udah di masak kan ga berasa lagi aroma petai nya.

Pos 1 terlewati, pos 2 terlewati, pos 3 terlewati dan sampai di pos 4 mulai gerimis.. Takut hujan semakin deras, kami memutuskan untuk memasang tenda disini untuk beristirahat.. Dan berikut adalah foto-foto kami selama di perjalanan :

Perjalanan 1
Perjalanan 2
Perjalanan 3
Kemudian kami memutuskan untuk tidur di pos 4. Setelah puas tidur pukul 2 dinihari kami semua bangun dan melanjutkan perjalanan ke puncak. Dan akhirnya sampailah di puncak..

Bendera boleh minjem sama pendaki lain
Tidak lupa di puncak kami shalat subuh karena cuma disana spot yang ada dataran luas nya untuk shalat.

Salat subuh di puncak.
Setelah menggapai puncak dan beristirahat disana sekitar 2 jam, kami pun turun kembali untuk pulang. Jika saat naik bagian paha yang sering keram karena terus mendaki dengan membawa beban berat, kini saat turun yang sakit adalah pada telapak kaki dan dengkul karena menahan hentakan dan beban tubuh saat bejalan turun. Kami kemudian sampai di pos 4 tempat kami tidur sebelumnya dan beristirahat sejenak. Karena persediaan makanan masih cukup banyak dan tentu akan menjadi beban berat kalo kami pikul, jadi lebih baik kami habiskan saja perbekalan kami yang tersisa.

Berani, kuat dan berjiwa seni.. itu adalah karakter orang Indonesia.

Itu ada di dalam *** kopi

Nadine, kopi buatanmu... numero uno...

Ada sangat banyak kenikmatan yang bisa kita rasakan ketika naik gunung.. Salah satunya adalah nikmat secangkir kopi hangat.. Saya selalu ingat di kantor saya sangat sering minum kopi dan itu biasa saja malah udah jadi rutinitas sehari-hari. Tapi ketika menikmati secangkir kopi hangat di gunung, di dalam hati tidak henti-hentinya mengucap alhamdulillah karena luar biasanya nikmat dari minum kopi hangat itu sendiri. Di atas gunung seperti ini sangat terasa nikmat nya alam ciptaan tuhan, nikmat nya limpahan oksigen ketika di dataran tinggi, nikmat nya sinar matahari ketika tubuh menggingil kedinginan, nikmatnya secangkir kopi hangat, dan nikmat-nikmat lainnya.. Ketika di kota di siang hari yang terik saya sering mengeluh kalo cuaca lagi panas-panasnya, tapi disini saya selalu berdoa agar Tuhan mendatangkan sinar matahari untuk menghangatkan tubuh.. Dan hal-hal seperti inilah yang mengingatkan saya bahwa betapa lemah nya saya ketika Tuhan menarik sedikit nikmatnya dan betapa besarnya dia yang memberikan semua kenikmatan ini dan menciptakan alam raya yang indah berikut dengan kestabilan sistem di dalamnya .. 

Sampai sini dulu.. siapa tahu yang baca jadi tertarik naik gunung..
Sampai jumpa.. terima kasih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar