Laman

21 Des 2012

Prajab, Kapankah Kita Akan Berkumpul lagi ?

Mulai dari lelah, ngantuk di kelas, bangun subuh untuk rebutan absen, apel apel dan apel, hingga ujian dan HER.. tapi semuanya terasa indah karena kami selalu bersama... Ketika menatap teman-teman saya, hati ini berkata "inilah orang terbaik yang telah diseleksi Tuhan mengisi kehidupan saya dalam 5 tahun ini dan yah.. terima kasih Tuhan..."

 

Satu tahun sudah menjadi korban moratomaritium.. Bersama-sama satu angkatan seperjuangan, kami merasakan pahitnya bertahan hidup di kota Jakarta... Setiap pagi dan sore merasakan ganasnya lalu lintas ibukota hanya demi sesuap nasi.. tapi ya sudahlah.. tak ada gunanya kami marah, mengeluh pun kami sudah lelah.. cukup pasrah, jalani saja dan rawat baik-baik jantung ini dengan cara bersabar dan berdoa.. (lagi waras nih saya..). Kenapa saya pasrah? Karena ga akan ada yang mau denger, wong demo turun ke lapangan ribuan orang aja ga ada yang denger...

Dan saat khusuk-khusuk nya menikmati penderitaan dan darah yang mengalir tetes demi tetes ini, datanglah pengumuman prajabatan yang kebangetan mendadaknya.. Satu angkatan ini pun kembali galau dan lunglai.. Karena kebanyakan sudah punya rencana masing-masing di bulan desember ini.. Walau pada akhirnya mau ga mau harus nurut dan manut kalo masih mau di angkat..

Berbeda dengan prajab yang ada sebelumnya, kali ini prajabatan yang dilaksanakan sedikit berbeda. Karena jumlah angkatan kami yang banyak sedangkan gedung pusdiklat BPS ga sanggup menampung kami semua, maka sebagian dari kami harus melakukan prajab di suatu wisma di sekitaran daerah Depok. Kebetulan saya pun termasuk dalam peserta yang melakukan prajab di wisma tersebut.  Wisma yang kami huni cukup jauh dari keramaian.. pertama di antar kesana pun kami bertanya-tanya, "ini mau di anter ke wisma apa lokasi uji nyali sih?" Karena terus terang saat itu kami masuk ke dalam sebuah tempat yang di kiri kanan ku lihat saja banyak rawa dan semak-semak. Hingga akhirnya setelah berjalan cukup jauh, kami pun sampai di sebuah wisma yang.. lumayanlah.. dan senengnya pertama kali ngelihat kayak nya udara disini enak karena jauh dari kota. Selain itu banyak nya pepohonan membuat hati terasa sejuk inget suasana ketika mendaki gunung Lawu saat kuliah dulu. Tetapi,,,,, benarlah pepatah yang mengatakan "DONT JUDGE A BOOK BY ITS COVER", huehuehuehue.... Walau sekilas terlihat lumayan, di hari pertama terjadi banyak musibah yang menimpa kami. Ada yang WC nya ada cacing lah, di bawah ranjangnya ada kucing beranak lah, yang ranjang nya gatel-gatel lah setelah di tiduri sampe bentol-bentol merah, seprei nya ada darah yang udah jadi kerak lah, dan lain-lain..  Fuuucck... Dalam hati berkata "Tuhan, beritahukan kepada hamba, Ini sebenernya tempat apa sih Tuhan?" kok saya jadi inget film SAW nih.. dan tinggal tunggu satu persatu dari kami di pretelin anggota tubuhnya...

Yak seperti itulah, malam pertama berlangsung dengan dipenuhi blunder dari wisma yang kami tempati. Walau akhirnya pihak wisma kemudian memperbaiki semua kesalahan dari mereka dan tempat ini pun menjadi lebih nyaman kembali. Walau di hari pertama banyak yang galau dan kecewa, senengnya saya dapet kamar yang tepat di depan nya adalah tempat ngumpul-ngumpul para cowok-cowok dimana disana adalah tempat nonton TV, ngobrol-ngobrol, jemuran, maen gaplek, dan lain-lain.. Jadi ga usah jauh-jauh kalo pengen maen.. Hari kedua kondisi wisma sudah di perbaiki dan semakin nyaman di tempati. Tetapi  kaum adam harus rela tukeran kamar sama kaum hawa dikarenakan para kaum hawa udah mupeng banget dengan cermin dan kamar mandi yang guuueeddeee buat mempercantik diri mereka.. hehe.. yaudah, gapapalah kami rela saja. Kalo mereka cakep kan para cowok juga yang seneng dan semangat belajar biar bisa belajar bareng sama mereka.. huehuehue...

Hari-hari pun berlalu, jujur semakin hari saya semakin betah dengan suasana ini. Wisma ini makin hari makin indah aja perasaan.. entah karena emang wisma nya yang makin enak, apa karena setiap hari kumpul bareng temen-teman.. Saya terus terang mau kok kalo di tambahin 1 bulan gitu disana(asal bareng temen-teman yang lain).. Baju dicuciin, makan gratis (walau tiap hari makan itu-itu aja), subuh udah balapan absen sama temen satu angkatan, senam sehat, baris-berbaris ngakak, belajar hingga magrib, dan malem nya ngumpul lagi sama temen-teman seperjuangan.. Semakin hari saya semakin nyaman ada di sekitar teman-teman saya..

Kegiatan kami selama prajab adalah setiap jam 5 subuh kami sudah bangun dan siap-siap untuk cepet-cepetan dapet absen paling pertama demi menyandang predikat sebagai "Peserta Prajab Terbaik". Walau banyak juga yang melakukan ini hanya untuk "yang penting lulus" aja. Setelah itu kalo ga senam bareng instruktur yang udah punya 3 cucu, kami bakalan latihan baris berbaris bareng dua orang yang selalu menebarkan senyum di saat fajar yang mengantukkan. Mulai dari jam 8 hinga jam 6 kami pun belajar bersama. Setelah isya, kami kumpul-kumpul menikmati indahnya silaturahmi di antara kami. Dan jam 10 malam ke atas, di halaman / taman-taman wisma akan di temui para cowok sangar yang lagi kasmaran nelpon pasangannya masing-masing. Bukan karena hoby main di semak-semak, tapi di kamar para cowok sangat sulit sinyal.. dan koloni kaum kasmaran ini sering kami juluki "Para Pencari Sinyal", termasuk saya.



Instruktur

Dalam setiap prajab, tentu ga pernah lepas dari yang namanya pendidik kami atau instruktur. Pada prajab ini juga kami menemukan beberapa instruktur yang pintar, kocak, uniq, dan luar biasa.

- Ada instruktur senam yang udah jadi nenek dimana punya beberapa anak dan beberapa cucu, tapi herannya tenaga nya masih kuat aja menggoyangkan badannya padahal para cowok-cowok yang kere dan buncit-buncit ini udah pada ngos-ngosan ketika melakukan beberapa gerakan. Sehingga susah dibedain mereka lagi senam atau ngelamun jorok di lapangan..



- Ada juga instruktur baris-berbaris yang menurut kami sangat kocak. Mereka adalah security di salah satu unit kerja BPS dan yah... kami beruntung dilatih oleh mereka.. bukan oleh polisi beneran.. Pernah dilatih oleh polisi beneran, bukannya latihan baris berbaris malah latihan berdiri mematung mendengarkan ceramah doi yang buat kaki pegel ga ketolongan. Selain itu waktu makan dan mandi kami dipotong 15 menit cuy untuk dengerin filosofi doi..

- Ada pengajar yang super jenius dimana hanya Tuhan dan dia lah yang tahu apa yang ada di kepalanya..


- Ada juga pengajar yang sangat memotivasi kami dan dapat menyampaikan pesan-pesan yang baik untuk kami

 Yah, pokoke banyak lah pelajaran berharga yang saya dapatkan dalam prajab ini...

 Pengalaman Unik

- Temen saya Si Chandra demi mengejar absen no 1 pada suatu apel, dia merelakan seluruh hidupnya termasuk penuh luka di badannya karena mau koprol di tangga. Jika hanya untuk absen dia seperti itu, apa yang akan direlakannya untuk negara ini kelak? i dont know... lets see...



- Suatu malam para cowok bermain futsal di luar area wisma (program mengurangi kebuncitan), dan sialnya malam itu ada apel malam dadakan dari penyelenggara dan semua dari kami harus di eksekusi ga dapet absen... nasib.. nasib..


- Setiap malam para cowok akan membentuk beberapa sekte, sekte UNO, sekte GAPLE, sekte PES, sekte TENIS MEJA, dan sekte PARA PENCARI SINYAL. Saya sendiri aktif bergabung di sekte GAPLE dan sekte PARA PENCARI SINYAL..


Perpisahan

Alhamdulillah pihak penyelenggara cukup asyik dan tidak kaku. Hingga akhir prajab ini pun berjalan dengan baik.. Tapi ketika akan penutupan, betapa kesedihan tidak terbendung lagi saat kami satu angkatan bersama saling bersalaman dan mengucapkan salam perpisahan.. Banyak tangisan disana, saya pun merasakan kebersamaan selama 5 tahun ini bersama teman-teman saya. Apalagi ketika satu persatu bersalaman dengan mereka dan membayangkan betapa jauhnya mereka nanti dari saya... Hah... saya hanya berdoa semoga suatu saat kami akan berkumpul kembali dalam suatu momen yang menyenangkan dan semoga kami semua selalu diberikan yang terbaik oleh Tuhan...






Tidak ada komentar:

Posting Komentar