Laman

1 Jan 2011

Introspeksi 2010, Nikmati Sajalah..

Berlalu 31, berlalu Desember, dan berlalu 2010...

Berganti lagi suatu masa, yg artinya akan ada sebuah cerita baru di depan mata.. 
Pergantian tahun??
Yg ku ingat saat SMA terakhir aku merayakannya..
Dimana aku mnghabiskan waktu di dalam tenda,
Sambil mnikmati ayam bakar stengah gosong racikan sendiri..
Tapi saat kuliah telah berbeda..
Disaat banyak teman yg merayakannya..
Aku hanya mngurung diri di rumah berkutat dg layar..
Tahun ini pun sama..
Berbagai deadline tugas lah yg ada..
Tapi tak apalah,
Nikmati saja.....

2010, tahun dimana masa-masa tingkat 3 dan tingkat 4 di STIS. Tahun ini kampus STIS lbih mnyenangkan dari sbelumnya. Kenapa?? Tak tahu jga pnyebab pastinya, mungkin karena beban belajar yg tidak terlalu berat n teman2 yg sdah semakin akrab. PKL pun terasa amat mnyenangkan, walau kadang gelisah dikejar deadline. Yah, saya yg mnjadi anggota seksi pngolahan subsie program, tidak lain dan tidak bukan tugasnya adalah menjadi juru ketik code2 program. Dikejar n dipaksa mnyelesaikan tugas dg berbagai deadline sdah sperti mendengar suara adzan yg bersahut-sahutan. Menjadi inkamp pun mnyenangkan. Mmpelajari btapa mnyenangkannya berdebat, berargumen, dan mmbuat kesepakatan, walaupun kerja saya dsana cuma nyampah. Ditambah lagi menjadi pengawas entry data yg pada kenyataannya saya harus siap setiap saat dan selalu ada setiap kegiatan entry data.  Tapi nikmati sajalah, selama perut terus dimanjakan oleh bos koordinator, "Okelah klo begitu"...

Ssuatu yg langkah saya alami pun terjadi d tahun ini. Yak, pencacahan lapangan PKL. Masuk ke dalam desa dmana matamu pasti akan mlihat pohon. Babi, ular, monyet, dan beberapa jenis binatang pun berlalu lalang di jalanan tanpa permisi layaknya busway di Jakarta. Sekali lagi, nikmati sajalah... Lagian mmang dbutuhkan suasana seperti ini. Kegiatan Jakarta yg setiap hari berkutat dg teknologi dan polusi, kadang kala mnimbulkan stress. So, just enjoy it, nikmati sajalah...

Apalah artinya kita ke desa mlihat peradaban yg masih tertinggal dari kota, bila tak di pelajari berbagai kebaikan dari sana...
Begitu bnyak plajaran yg bisa diambil saat berada di desa yg terpencil ini. Sejak pagi, orang2 bangun pagi guna mngais rezeki. Tak pernah saya bertemu orang lain tanpa tegur sapa ataupun senyuman, menyenangkan bukan??. Kehidupan sulit yg ada disana pun mngajarkan pada saya untuk banyak2 bersyukur pada Sang Khalik. Btapa bnyak nikmat yg walaupun ditutupi dg cobaannya, maka perbandingannya ibarat dunia dan pasir..

Tingkat 3 berlalu, tingkat 4 pun menunggu..
Senangnya bisa ke tingkat 4 bersama teman2 yg lainnya. Walau nilai sangat jeblok, hhmmm baiklah, mari kita perbaiki ke depannya.. Smuanya pasti tahulah apa yg dpusingkan mahasiswa saat tahun ke 4 nya kuliah. Skripsi, sebuah syarat utama agar seorang mahasiswa bisa lulus. Mencari topik, berdiskusi, makan, tawa, belajar, sharing ide, dan brbagai hal indah yg dilakukan bersama teman2 adalah hal yg sangat indah yg  dialami. Kesulitan2 dan pnglaman mengerikan pun menjadi hal yg menyenangkan tuk diceritakan. Walau masih menyisakan bbrapa kesedihan hingga saat ini. Yak, hingga saat ini, saat malam pergantian tahun. Dimana bbrapa teman masih harus berkutat dg bnyak kesulitan, i hope everything is fine, i'm ready to help you friend... 

Dan yg pling mnydihkan di tahun ini utk rakyat Indonesia sndiri adalah bbrapa bencana yg kerap melanda baik itu banjir, merapi, dll. Ditambah lgi dg gagalnya timnas Indonesia dalam meraih piala AFF yg sdah didamba2kan..Mari kita berdoa agar bangsa ini diberi kekuatan dan kemudahan. Serta diberikan yg terbaik...

Tidak ada salahnya kan kita belajar menikmati setiap kesulitan...

4 komentar:

  1. Jadi teringat sebuah statement:
    "Aku bahagia karena bersyukur,
    bukan aku bersyukur karena bahagia."

    BalasHapus
  2. emang sbg manusia, klewatan klo ga bersyukur lin, hehe..(ceramah mode on)

    BalasHapus
  3. itu sdah dari pagi kok..
    Stelah ta komen tradi..

    BalasHapus